Senin, 27 Agustus 2012


Masyarakat Akan Lebih Cermat Dalam Memilih Para Wakil Dan Pemimpinnya



Pernyataan sebagian pengamat dari berbagai kalangan yang mengatakan bahwa masyarakat sudah cerdas dalam memilih para wakil dan pemimpinnya ada benarnya. 


Beberapa hari yang lalu di Taman Kota Selong tepatnya dilapak Pedagang Kaki Lima (PKL), saya bersama teman saya duduk disalah satu tempat pedagang Es kelapa muda untuk melepas dahaga dengan menikmati segelas Es Kelapa muda dan beberapa batang rokok, sedang asyiknya kami ngobrol dan menikmati es tersebut berduaan, disebelah kami juga terlibat asyik berbincang antara pengunjung dengan pedagang kaki lima,  perbinjangan mereka tak tanggung-tanggung yakni soal politik dan kepemimpinan, dengan gaya bahasa mereka yang sangat sederhana mereka coba mengupas perilaku politik dan tipologi kepemimpinan para pemimpin mereka baik yang sudah maupun yang sedang memimpin. Mereka coba mereview bagaimana kepemimpinan Bupati Lombok Timur sebelumnya (Ali bin Dahlan) dari kaca mata mereka dan bagaimana pula kepemimpinan bupati Lombok Timur yang sedang memimpin sekarang ini (pasangan Sukiman Azmi dan Syamsul Lutfi / SUFI). Saya dalam hal ini tidak akan mengungkapkan hasil penilaian mereka atau plus minus dari kepemimpinan dua periode itu (Pasangan Ali bin Dahlan dan Pasangan Sukiman Azmi), namun saya hanya ingin mengatakan bahwa mereka telah cerdas, mereka sudah memiliki catatan tersendiri tentang para pemimpin daerah ini. Hitam, putih dan abu-abunya politik, mereka beberkan pula termasuk keberhasilan dan kegagalan para pemimpin mereka, parameter yang digunakan adalah bagaimana pelayanan publik oleh birokrasi pemerintah, katakan saja seperti pelayanan pembuatan Akta Kelahiran, KTP, permohonan izin usaha dan pelyayanan kesehatan, Pendidikan dan tingkat ekonomi yang mereka rasakan pada masa kepemimpinan sebelumnya dan yang sedang memimpin juga tidak terlepas menjadi tolokukur dari penilaian mereka. Lagi-lagi saya mengatakan bahwa masyarakat akar rumput sudah mampu menentukan pilihan secara rasional. Dalam perbincangan tersebut mereka juga dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak akan terganggu, terpengaruh dengan money politik (bagi-bagi uang) untuk menentukan pilihan, termasuklah para politisi yang akan menjual organisasi maupun agama, “kita ambil saja uangnya, kita iakan saja mereka, tapi pilihan akan kita tentukan di TPS/hok (tempat pencoblosan/pencontrengan) berdasarkan hati nurani, pengalaman kita selama mereka memimpin” tegas mereka.
Berbagai kasus korupsi, ketidak adilan dan kebijakan yang tidak berpihak kepada publik khusunya kepada masyarakat yang kurang beruntung yang terjadi di negeri ini telah menjadi pisau yang mengiris hati mereka dan menjadi akumulasi yang akan membuat mereka menjadi berang dan dendam. Mereka yang masih dalam keterpurukan sangat mengharapkan pemimpin yang mampu melepaskan mereka dari jeratan kemiskinan. Sudah saatnyalah para politisi atau para pemimpin negeri ini khususnya pemimpin daerah ini lebih meningkatkan kualitas kinerja, mengedepankan kepentingan Masyarakat banyak dari pada kepentingan pribadi maupun golongan untuk mendapatkan simpati masyarakat. Para politisi atau para pemimpin yang mengabaikan hal ini tentu akan menerima hukuman dari masyarakat sendiri maupun hukuman di akhirat kelak. Masyarkat sudah terlalu lama mengimpikan/mengharapkan kesejahteraan, keadilan, keamanan dan  kenyamanan serta kemudahan dalam memperoleh pelayan kesehatan dan pendidikan yang murah.

Minggu, 26 Agustus 2012



Biasanya yang kita tau bahwa pengampas atau distributor makanan ringan adalah dengan menggunakan mobil Box, makanan ringan atau yang lebih di kenal dengan snack memang bukan barang makanan yang cukup mahal sehingga untuk bisa mendapat keuntungan tentu harus dalam jumlah yang cukup banyak sehingga dibutuhkan mobil atau kendaraan besar seperti mobil Box atau jenis mobil lainnya. Lalu bagaimana halnya dengan kendaraan yang ada dalam foto dibawah ini, 



Perjalanan pulang dari Mataram ke Lombok Timur pagi itu sekitar jam 10.00 wita. Kota Mataram belum terlalu ramai karna mungkin baru H+ 4 hari Raya Idul Fitri 1433 H, sederet pertokoan masih terlihat tutup, hanya aktifitas  hilir mudik mewarnai pusat kota Provinsi Nusa tenggara Barat itu. Terminal BARATAIS merupakan pusat angkutan umum dan perdagangan (jual beli),  sesampai di depan pintu masuk terminal ini, tiba-tiba keluar sepeda motor sarat dengan muatan berupa Snack (makanan ringan) yang tersusun rapi hingga nyaris tak kelihatan sepeda motornya atau mirip dokar yang penuh dengan barang bawaan, melihat sang pengendara yang nampak sangat hati-hati dan banyaknya barang bawaan yang tingginya hampir mencapai 2 meter lebih dari permukaan jalan (aspal) saya merasa tertarik untuk mengikuti  dan memperhatikan  sepeda motor itu dengan penggendara yang terlihat berjuang melawan angin, imbas mobil, motor atau gesekan pengguna jalan lainnya.
Sesekali barang yang cukup ringan namun karna terlalu banyak dan bukan kendaraan yang memang membawa barang itu terlihat bergoyang kekiri dan kekanan di terpa angin yang juga kadang pengendara menghindari kendaraan lainnya, seakan sang pengendara tak mau kalah dengan pengguna jalan lainnya.
Adu keahlian dan kepiawaian mengendarai sepeda motor mewarnai perjalanan panjang menuju Kabupaten lombok timur, antara pengendara yang satu dengan yang lainnya, rupanya sepeda motor yang nekad membawa barang yang bukan kafasitasnya itu adalah sepeda motor yang lumayan ujur yakni sepeda motor honda Astrea Prima yang kalau tidak salah keluaran/produksi tahun 1990an, sehingga sang pengendara terkadang harus mengalah dari kendaraan lainnya yang coba mendahului, Kini, posisi sang barang (snack) yang menderita. Ia tegang ketika sesekali sepeda motor yang membawanya hampir-hampir kehilangan keseimbangan atas keserakahan sang pengendara.
Kelajuan sepeda motor itu berkisar antara 20 hingga 30 km/jam, perjuangan untuk terus bisa sampai ke tujuan terlihat amat melelahkan, mengatur keseimbangan, terpaan angin, dan menjaga himpitan pengguna jalan lainnya menjadi musuh utama yang setiap saat bisa mematahkan perjalanan panjangnya, karna mungkin usia yang sudah terlampau tua sepeda motor itupun terkadang terdengar batuk-batuk ketika berada pada jalanan yang menanjak. Tentu dengan kondisi seperti ini resiko kecelakaan sangat tinggi lebih-lebih ini adalah jalan raya provensi yang sukup padat, pergulatan melawan berbagai tantangan di jalan ini membutuhkan mental yang kuat, keterampilan yang cukup tentunya dalam mengendarai sepeda motor yang membawa barang diluar kafasitasnya.
Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya sampai juga ke Pasar Paok Motong Lombok Timur, kelihatannya si pengendara telah berhasil hingga ke tujuan setelah menepi dan memparkir barangnya, si pengendarapun kelihatan lega dan beranjak ke warung es melepas dahaganya. Akupun ikut berhenti dan masuk kewarung es pula utnuk bisa sedikit berbincang dengan si pengendara.
Rupanya pembawa makanan ringan itu adalah seorang pengampas (distributor), namanya M. Rifa’i (40 tahun) asal Bengkel Lombok Barat. Sudah empat tahun Fa’i menekuni profesi ngampas atau sebagai distributor makanan ringan ini dengan menggunakan sepeda motor, customernya (pelanggan) adalah para pedagang yang berada di pasar Paokmotong dan Pasar Masbagik. Fa’i juga mengakui betapa beratnya menjaga keseimbangan motor dari terpaan angin di jalanan maupun oleh imbas kendaraan besar lainnya seperti truk, bus dan jenis kendaraan lainnya.



Sabtu, 25 Agustus 2012


Hijau-ranau berujung Tandus




Jika kita sudah masuk ke jantung kota selong lalu mengarah ke jalur menuju pantai Labuhan Haji atau yang lebih di kenal dengan Pantai Meliwis maka sepanjang perjalan menuju ke arah Pantai tersebut kita akan disuguhkan dengan panorama kesejukan yang akan membuat pandangan kita terasa teduh, dengan deretan pohon nyiur dan pohon kayu dari berbagai jenis akan menghiasi jalan raya disepanjang  pinggir jalan, tidak itu saja, kita juga bisa melihat hamparan persawahan yang terbentang luas nan hijau ranau yang dikelilingi oleh  kawasan perkebunan, keasrian wilayah kecamatan LabuhanHaji memang sangat kental dengan wilayah keagrarisan maupun kebahariaannya. Dengan suguhan keindahan alam persawahan dan perkebunan yang dapat dinikmati sepanjang jalan orang tidak akan pernah menyangka kalau di penghujung jalan ini tepatnya di pantai Labuhan Haji terdapat Dermaga yang dibangun dengan dana puluhan miliar akan membuat kita menghela napas panjang atau barang kali tak percaya dengan kondisi Dermaga itu yang nyaris bagai bangunan tua yang tak terurus, pepohonan yang ditanam meranggas bahkan ada yang tak tumbuh lagi, rumput-rumput liar tumbuh lalu mengering, bangunan syah bandar  (kantor) yang terbangun di kawasan dermagapun penuh debu dan sampah dari dedaunan dan rumput ilalang yang tak terurus.

 Hingga kini dermaga tersebut belum juga berfungsi atau difungsikan sebagaimana layaknya kebanyakan Dermaga lainnya, tak heran juga jika sebagian besar masyarkat  mempertanyakan untuk apa Deramaga itu dibangun. Dermaga yang dibangun oleh pemerintahan Ali Bin Dahlan dan sejak 2008 terpilihnya SUFI ( pasangan Sukiman Azmi dan Lutfi) yang hingga kini telah mencapai empat tahun lebih memerintah Kabupaten Lombok Timur masih belum juga dermaga ini di fungsikan sebagaimana yang dihajatkan oleh pemerintah sebelumnya. Kini...Dermaga ini hanya di manfaatkan oleh sebagian masyarakat yang hoby memancing pada malam hari dan para kawula muda yang menggelar Sunrise-an pada minggu paginya. Jika kita bertandang ke dermaga ini jelang siangnya betapa hati kita akan terasa miris melihat kondisi ini. Begitu juga halnya dengan pembangunan Abrasi yang terbentang dari areal dermaga hingga ke mulut sungai Lengkok (todoq koko lengkok) kelurahan suryawangi telah hancur berkeping-keping, ruas jalan yang terbangun dengan dua jalur pun tak lepas dari amukan ombak yang terus menerjang saban harinya, akses dari pantai Darmawangi ke Pantai Meliwis pun telah terputus, hancur dan telah hancur. Sebagian Pedagang kaki lima yang menggantungkan keberlangsungan hidupnya di pinggir pantai inipun harus gulung tikar akibat dari dampak hancurnya infrastruktur yang porak poranda oleh keganasan air laut. 

Angin segar berhembus kembali, rupanya pemerintah telah respon atas kondisi pembangunan yang telah rusak dan keluh kesah masyarakat atas lahan perkebunan yang terus menerus terkikis ombak, pembangunan pemasangan batu pemecah ombak sudah dimulai.  
Semoga berjalan lancar tanpa pengurangan kualitas pengerjaan.
Semoga pula Dermaga Labuhan Haji segera difungsikan.

Senin, 13 Agustus 2012


Ngabuburit Merasuk kedalam Bahasa Sasaq (lombok)
Oleh : Adhi



Bukan kali ini saja tapi dari dulu-dulu juga begitu cuman sekarang aja sempat nulisnya, aku adalah putra sasaq lombok asli (tulen) aku yang mungkin merupakan salah seorang yang  jarang menggunakan bahasa persatuan yakni bahasa  indonesia dalam komunikasi keseharianku, aku lebih sering menggunakan bahasa campuran ( Sasaq+indonesia) baik di acara formal maupun non formal, misalanya : di forum rapat, Kampus, ato juga sama ‘temen’ yang memang doyan bahasa indonesia atau malu berbahasa sasaq takutnya tikatakan ndiso atau ga’ gaul, tak kercuali dikampungku sendiri dengan para tetanggaku sudah pasti akan terdengar sasaq banget, alasanku adalah agar bahasa sasak tetap lestari dan menjadi kebanggaanku, bahasa sasak merupakan tanggung jawab moralku sebagai generasi sasaq, bahasa sasaq tidak boleh punah bahkan menjadi bahasa akulturasipun aku tidak rela. Bukan tak cinta, bukan tak suka atau tak tanggung jawab  akan kelestarian bahasa bangsa sendiri (indonesia) namun alasanku sederhana dan aku kira cukup rasional, kalo bahasa indonesia yang akan menjaga, melestarikan, mengembangkan dst ada pemerintah melalui lembaga pendidikan/kurikulum, undang-undang dst, juga warga negara indonesia dari sabang sampai maerauke saya yakin banyak yang mencintai bahasa persatuan indonesia, tapi bagaimana halnya dengan bahasa sasaq, mungkinkah ada orang bukan dari suku sasaq/orang lombok yang mau peduli akan kelsetarian bahasa sasaq ? atau katakan saja ada tapi sudah jelas jumlahnya tak sejumlah jari-jari tangan dan mungkin orang itu termasuk satwa langka yang memang harus dijaga dari kepunahan. Tapi sudahlah ga’ terlalu penting memperpanjang kisahku yang cendrung senang berbahasa sasaq atau mencampurnya dengan bahasa indonesia.
Stiap bulan ramadhan bagi saya ato mungkin bagi orang lain khususnya parakaula muda, kata ‘ngabuburit’ adalah kata yang identik dengan bulan ramadhan, kata ‘ngabuburit’ sebelumnya tak pernah menarik perhatianku karna kuanggap bahasa indonesia saja (bahasa gaul) semata, cuman yang menarik bagi aku adalah makna atau tujuan dari ngabuburit itu yakni menghabiskan waktu sore menunggu bedug magrib yang menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. Dalam pemahaman ku ngabuburit adalah sebuah aktifitas santai baik secara perorangan atau berkelompok di waktu sore menunggu tibanya waktu berbuka puasa, itu saja pemahamanku. Namum belakangan tiba-tiba kata ngabuburit menjadi sesuatu yang menarik keingin tahuanku, dari mana asal muasal, apa arti sesungguhnya makna kata ini. Lalu  dari beberapa temen yang sering mengucapkan atau memakai kata ngabuburit ini ku tanya asal dan makna kata ini, namun tak satupun yang pernah memberikan jawaban yang memuaskan rasa keingin tahuanku, merka rata-rata tidak tahu menahu asal kata ngabuburit ini namun arti atau makna mereka menjelaskan tidak jauh beda dengan pengertianku diatas. Kata ‘ngabuburit’ menjadi kata menarik perhatianku ketika kata ini dikait-kaitkan, digandeng-gandengkan dengan bahasa sasak (lombok) oleh para muda mudi khususnya bagi teme-temenku yang mengajak ke suatu tempat diwaktu sore menunggu saat berbuka puasa  baik yang melalui sms atau secara langsung  (lisan), dari sederetan kalimat ajakan itu yang sering aku dengar adalah :
-   Mebe lain/aning te ngabuburit, (mana tujuan kita ngabuburit)
-   Nteh.......! te lalo ngabuburit (yuk....! kita ngabuburit)
-   Mton jok pante ngabuburit nteh....! (saudara ke pantai ngabuburit yuk....!)
-   Ndak ngerep lalok ngabuburit nteh...! ( jangan di dalam kamar aja ngabuburit yuk,....!) dll.
Bahkan ada juga temen saya yang berinisiatif mnggelar acara reunian dengan moment ngabuburit bareng, dan inipun dikomunikasi dalam  bahasa sasaq (brembe te reuniankadu acare ngabuburit bareng trus langsung buka bersama, brembe....? = gimana kalau kita reunian dengan acara ngabuburit bersama dan langsung buka bersama, gimana,....?). Ditelingaku, kata ngabuburit terdengar sangat akrabnya, begitu melekatnya dengan bahasa sasaq, kata ngabuburit menjadi makin menarik perhatianku ketika ada orang tua atau orang sasak lainnya  harus mengkerutkan kening ketika mendengar kata ngabuburit bersanding dengan bahasa sasak. Memang penggunaan kata ngabuburit ini sekali setahun terdengar yakni ketika bulan ramadhan saja dan dan hanya para muda-muda yang sering mengucapkannya tapi dalam tahapan atau peroses defusi (penyebaran budaya) memang seperti itu (step by step), seperti halnya ngabuburit ini dulu awalnya juga tak seperti ini penyebarannya, namun sekarang seakan telah menjadi bahasa yang men-indonesia (bukan mendunia). Dari rasa keingin tahuanku lalu menanyakan eberapa temen yang pada akhirnya tak sanggup memberi jawaban yang memuaskan maka akupun  meminta pertolongan Om google mencari asal dan makna kata ngabuburit ini karna memang saya tidak memiliki buku/refrensi seperti kamus. Alhasil  saya temukan di http://kamusslang.com bahwa ngabuburit adalah bahasa sunda, namun belakangan seolah menjadi bahasa indonesia, saya menduka ini sebabkan oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi, seperti media cetak, elektronik, Handphon dan sejenisnya sehingga ngabuburit tersebar pesat. Jadi saya bepikir akan tidak mungkin juga  kata ngabuburit akan lama kelamaan masuk menjadi bagian dari bahasa sasaq artinya seriring dengan waktu dan proses lainnya ngabuburit secara alamiah akan disasaqkan.
Nach....kalau bahasa sasak, adakah kata yang akan berpotensi disundakan atau paling tidak men-indonesia, kalau tidak, ini artinya bahasa sasaq akan terus terhimpit oleh bahasa-bahasa lainnya seiring dengan lajunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Minggu, 12 Agustus 2012

Situasi air yang tenang membuat suasan semakin damai di bibir pantai Darmawangi Suryawangi
Kondisi Air surut yang kedalamamnnya sampai lutut orang dewasa dam mencapai 1km dari bibir pantai



Ini adalah Pantai Darmawangi Kelurahan Suryawangi yang sering dikunjungi khususnya para muda mudi disetiap sore dan paginya (sunrise dan sunset), dibulan Ramadhanpun panorama pantai ini juga menjadi sajian yang terus mengundang selera para pengunjung untuk datang dan datang kembali.mengisi jadwal ngabuburitnya (menunggu saat berbuka puasa)

Hamparan pantai yang indah menjadi daya tari tersendiri bagi para muda mudi yang lagi memadu kasih

Pohon nyiur yang melambai disepanjang tepi pantai membuat pemandangan menjadi teduh dan damai




Suguhan indah ini dapat dinikmat tanpa harus membayar, aman dan nyaman. Pantai Darmawangi yang bersebelahan dengan pantai Meliwis (Labuhan Haji) pernah ditata rafi dengan dibangunnya infrastruktur jalan dengan dua jalur dipinggir pantai dan pembangunan penangkal ombak (proyek abrasi) kemudian dipersolek dengan beberapa lapak pedagang kakilima, trototoar dan sarana tempat memancing dan beberapa fasilitas lainnya seperti taman dan areal untuk kegiatan pesta pantai dll. Namun amukan ombak yang masih enggan bersahabat mempora-porandakan pembangunan tersebut. Tidak mencapai puluhan tahun keindahan itu sirna lenyap nyaris tanpa bekas, pendududuk Suryawangi, para penikmat lokal dan interlokal bermuram durja, sedih, miris hati mereka melihat kondisi pantai ini hanya menyisakan puing2 beton yang makin hari makin tak terlihat, bak terjaga dari mimpi indah lalu kita harus urut dada melihat kondisi pantai yang makin menghawatirkan, tak ayal sederetan pohon kelapa yang anggun terlihat ramah menyapa para pengunjung pantai ini dengan cepat harus tumbang tergerus ombak yang ganas, sejengkal demi sejengkal dengan hitungan jam tanah perkebunan warga mulai dilahap air laur yang terus meminta tumbal. Kekhawatiran, kegelisahanpun dgn kondisi ini mulai tercurah dari beberapa pertemuan/dialog bahkan di gruop jejaring sosial mulai terdengar sangar, namun respond sang penguasapun sepertinya hanya sekedar penentraman sejenak. "Sudah di rencanakan, sudah dirumuskan, sudah dianggarkan, segera dan tidak akan lama" adalah kalimat yang terdengan dari bibir mereka yang suka umbar janji. Pernyataan terakhir "penataan pantai labuhan haji/suryawangi segera dimulai (proyek abrasi), sekarang dalam tahap Tender" ungkap L. Zulkarnain Camat Labuhan Haji pada acara peresmian Pasar Rakyat Suryawangi. 

Kami warga Suryawangi akan menunggu dengan sabar,..............

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts