Rabu, 02 Januari 2013


Pesta Akhir Tahun


Ilustrasi



Pesta pergantian tahun selesai sudah. Namun, ada pelajaran yang bisa kita petik, bahwa perayaan pergantian tahun bukan cuma milik orang-orang berduit, melainkan milik seluruh rakyat tanpa kecuali. Pesta penyambutan 2013 memang beda. Pada tahun-tahun sebelumnya, pesta pergantian tahun biasanya dilakukan oleh sebagian besar anak muda-mudi dan masyarakat kota lainnya, namun pada pergantian tahun kali ini hampir sebagian orang desa turut merayakannya. Dan biasanya pula terpusat di hotel, kafe, diskotek, atau pusat-pusat rekreasi. Tidak semua orang dapat merasakan atmosfer kemeriahan itu lantaran untuk terlibat di dalamnya, mereka mesti merogoh saku.
Namun, tahun ini semua orang leluasa berpesta. Dari yang berpendidikan tinggi hingga ke yang tak pernah mengenyam pendidikan sekolahpun turut merayakan kemeriahan pergantian tahun, dari yang kelas super sibuk hingga ke pada kelas pengangguran, dari yang berprofesi sebagai birokrat, pengusaha hingga ke yang berprofesi sebagai PENGACARA=Pengangguran Banyak Acara (istilah sekarang).
Warga Lombok Timur dan sekitarnya pun numpuk berjubel di sepanjang jalan. Mereka bebas menikmati malam tahun baru 2013, mulai dari Taman Kota Selong hingga ke Pantai Meliwis Labuhan Haji juga di beberapa Pantai Lainnya.
Tak ayal, mulai dari jam setelah magrib, kompoi roda dua dan roda empat sudah memadati jalan-jalan raya di seputar kota selong. Dan setelah pukul 20.00 wita atau setelah Sholat Isya’ Warga Lombok Timur Sudah mulai menyemut memadati Taman Kota Selong hingga Pantai Meliwis Labuhan Haji.
Bagi para muda mudi momen tahun baru ini dijadikan sebagai ajang untuk mengadu rasa dan rencana bersama pasangan mereka. menurutnya, momen pergantian tahun itu sebagai simbol sejarah kebersamaan mereka. Banyak diantara mereka berencana diawal tahun 2013 akan melangsungkan pernikahannya. Selain itu juga tujuan mereka merayakan pergantian tahun, ada yang hanya untuk refresing, mencari hiburan, dan hanya sekedar ikut-ikutan. Tak sedikit pula para orang tua/kepala keluarga memboyong anak dan istri beserta keluarganya ke pantai untuk menikmati malam sejuta rasa itu dengan membakar ayam bersama sanak famili. Menurut mereka bahwa merayakan sekaligus membuat acara untuk pergantian tahun ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. 
Menjelang detik-detik pergantian tahun 2012 ke 2013 tepatnya pada pukul 00.00 wita jeritan terompet dan ledakan petasan dan kembang api memekakan gendarang telinga. Warna warni sembaran kembang api menghiasi malam penuh gairah itu. Khususnya di Pantai Meliwis Labuhan Haji hingga Ke Pantai Darmawangi Kelurahan Suryawangi oleh kaum muda-mudi pantai ini di padati hingga pagi hari yang dilangsungkan dengan acara Sunrise-an (menikmati Matahari Terbit).
Warga masyarakat Lombok Timur yang mayoritas beragama Islam lebih antusias merayakan tahun baru Masehi (1 Januari) dari pada tahun baru Hijriah (1 Muharam), Alasan mereka sangat sederahana, karna mereka dalam melaksanakan segala aktifitasnya mengacu kepada kalender nasional atau tahun Masehi katakan saja pada Kalender kerja, kalender pendidikan, tutup buku baik instansi pemerintah maupun swasta, dll. Sedangkan menggunakan kalender islam hanya pada saat-saat tertentu saja seperti melaksanakan Puasa Ramadhan, Maulid Nabi Muhammad SAW, Nujulul Qur’an dan momen-moment penting Islam lainnya.
Tidak ada terompet, tidak ada kembang api, pesta, atau acara khusus, ketika 1 Muharam tiba. Hanya hari libur seperti biasa. Kontras dengan suasana kemeriahan setiap tahun baru 1 Januari.

Terasa benar, betapa tahun hijriah belum memiliki tempat berarti di kalangan sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia khususnya masyarakat Lombok Timur. Padahal banyak hal menarik dari tahun baru Islam ini.

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts