Grup Wayang Genta Terune Seren saat melakukan latihan |
Wayang kulit merupakan salah satu seni pertunjukkan yang berkembang di masyarakat Indonesia, salah satunya di pulau lombok. Wayang Kulit merupakan seni pertunjukkan yang sangat digemari pada zamannya. Seiring perkembang era globalisasi dan kemajuan teknologi, wayang sebagai seni pertunjukkan perlahan mulai ditinggalkan oleh pengemarnya, begitu juga dengan generasi muda, mereka tidak lagi meminati bahkan tidak lagi menghargai pelaku seni wayang kulit, mereka menganggap bahwa seni pertunjukkan wayang kulit sudah tidak menarik lagi, keberadaan wayang kulit benar-benar telah tergusur oleh pesatnya perkembangan teknologi modern yang dapat menyajikan berbagai bentuk hiburan lainnya.
Di Desa Apit Taik tepatnya di Dusun Gubuk Pernek sekitar tiga puluhan tahun silam, pernah ada perkumpulan seni Wayang Kulit yang diberi nama Genta Terune Seren, dahulunya seni wayang kulit Genta Terune Seren ini cukup kesohor diwilayah kecamatan Pringgabaya dan di berbagai kecamatan lainnya. Kini seni wayang kulit itu ingin dibangkitkan kembali, salah satu inisiatornya adalah Syamsul Fadli salah Seorang warga Desa Apit Taik, menurut Padli yang juga merupakan Kasubag Kepegawaian Kecamatan Wanasaba mengatakan wayang kulit harus tetap dilestarikan dan dipelihara selamanya, wayang kulit merupakan warisan leluhur yang harus tetap terjaga, wayang kulit tidak hanya sebagai media hiburan akan tetapi wayang kulit merupakan sarana pndidikan, Karena dalam kisah-kisah pewayangan pertunjukkan wayang kulit banyak menyajikan pesan-pesan moral yang dapat disampaikan oleh seorang dalang kepada para penonton, dalam kisah yang diceritakan dalam pentas pewayangan, banyak pesan social dan keagamaan yang dapat dipetik, untuk itu, warisan budaya leluhur merupakan warisan yang tak ternilai harganya, “budaya orang tua para pendahulu kita ini banyak memberikan pelajaran kepada kita, untuk itu harus kita jaga dan lestarikan” ungkap Fadli.
Melihat gejala yang terjadi, sambung Padli, terutama pada generasi milenial saat ini, pemerintah daerah harus peka menyikapi dan mendukung keinginan masyarakat yang ingin menghidupkan dan melestarikan budaya local, dan harus segera mencari solusi agar pertunjukkan wayang kulit sebagai salah satu warisan budaya bangsa tidak punah ditengah-tengah-tengah perkembangan modernisasi.
Untuk membangkitkan grup Wayang Terune Seren, setiap sekali seminggu melakukan pertemuan dengan para pemain yang tersisa seperti Dalang dan pemain gambelan lainnya, “kami mencoba latihan dengan alat seadanya sekali seminggu, sebagai bentuk keinginan kuat kami agar wayang kulit yang telah dibenamkan oleh zaman benar-benar dapat bangkit kembali dan hadir ditengah-tengah masyarakat yang telah terhifnotis oleh budaya luar melalui perkembangan teknologi dan informasi” tuturnya.
Syamsul Padli |
Wayang kulit yang merupakan salah satu identitas dan kebudayaan masyarakat harus benar-benar dapat dilestarikan dirawat dan dikembangkan, khususnya Grup Wayang Kulit Genta Terune Seren harus dibangkitkan dan diharapkan ada perhatian dalam bentuk bantuan sebagai wujud dukungan semua pihak terkait terutama pemerintah, “tentu kami sebagai warga masyarakat akan sangat kesulitan melestarikan seni pertunjukan Wayang Kulit ini tanpa interfensi pemerintah” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar