Lukman, S.PdI (Kades Mamben Baru) bersama Pengerajin Tikar Pandan |
Wanasaba – Melihat kondisi industri kerajinan dari bahan dasar
pandan khususnya pembuatan Tikar pandan yang terus diwariskan dari generasi ke
generasi sejak ratusan tahun silam dan hingga kini masih menjadi rutinitas
sebagian besar masyarakat Desa Mamben Baru yang tak pernah terlupakan, Pemerintah
Desa Mamben Baru Kecamatan Wanasaba akhirnya ‘jemput bola’. Hal ini dilakukan
dengan memberikan bahan baku pandan yang siap pakai kepada 15 kelompok
pengrajin tikar pandan di desa tersebut.
Kepada media
ini, Kepala Desa Mamben Baru, Lukman, S.PdI membeberkan, pihaknya memberikan
bantuan tersebut tidak hanya untuk mengangkat perekonomian masyarakat desa
setempat yang terbilang menengah ke bawah, namun untuk mempertahankan
bahkan mengembangkan keterampilan yang
diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang mereka sejak ratusan tahun
silam.”keterampilan ini diwariskan secara turun temurun, dan kita tidak ingin
ini punah, sehingga tidak hanya mempertahankan bahkan kita akan kembangkan
untuk peningkatan kesejahteraan para pengerajin tikar” terang Lukman, Rabu
(7/8) diruang kerjanya.
Selain pandan
yang telah mengering dan siap pakai disalurkan, Pemerintah Desa setempat juga akan
memberikan pelatihan berupa peningkatan kapasitas melalui pembangunan bidang
pemberdayaan kepada para pengerajin tikar pandan, hal ini dimaksudkan agar para
pengerajin tidak hanya mampu membuat tikar pandan namun dapat berinovasi
membuat produk baru yang berbahan baku sama.
Jenis tumbuhan
pandan, lanjut Lukman, banyak tersedia diwilayah desa Mamben Baru hingga wilayah
desa tetangga, tanaman pandan tumbuh
subur dan memiliki kualitas yang baik, tumbuhan ini juga tidak memerlukan lahan
yang khusus dan tidak membutuhkan perawatan yang mahal dan ini merupakan
potensi desa yang sangat mendukung bagi para pengerajin tikar pandan. “Setelah
bantuan ini diberikan, kami juga meberikan pelatihan kepada mereka, agar hasil
produknya lebih berkualitas dan dapat berinovasi dengan membuat jenis produk
lainnya” janji Lukman.
Kades Lukman
menjelaskan bahwa jumlah pengerajin tikar pandan yang tersebar di wilayah Desa
Mamben Baru sebanyak 300 orang, namun ia memperkirakan jumlah tersebut masih memungkinkan
melebihi dari data yang dimiliki itu. Dari jumlah tigaratusan tersebut, Lukman
menganggapnya merupakan jumlah yang sangat besar untuk dipikul sendiri, pemerintah
desa menurutnya butuh energi jumbo untuk dapat mendorong dengan cepat para
pengerajin kearah yang lebih maju dan
sejahtera, untuk itu ia berharap kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi
hingga pemerintah pusat agar dapat kiranya memperhatikan dan membantu dalam
bentuk apapun kepada para pengerajin tikar pandan, menurutnya jika hanya
pemerintah desa tentu akan butuh waktu yang cukup lama untuk mengantarkan para
pengerajin tersebut meninggalkan ketertinggalannya.”intervensi pemerintah
daerah maupun pusat untuk membantu sangat kita harapkan, karena banyak hal yang
dibutuhkan, misalnya modal usaha, pemasaran, peningkatan keterampilan dan lain
sebagainya, jadi kalau hanya pemerintah desa, butuh waktu yang cukup lama ya”
tandasnya. (adhi)
0 komentar:
Posting Komentar