Dengan memiliki basis data dan informasi yang valid dan terukur, maka
proses perencanaan pembangunan yang baik dan komprehensif akan menjadi titik
penting untuk berhasilnya pembangunan.
Wanasaba - sebenarnya penganggaran
dan pelaksanaan soal pencegahan stunting sudah berjalan disemua desa yang ada
di Kecamatan Wanasaba, namun seringkali kegiatan-kegiatan yang dihajatkan untuk
pencegahan stunting tersebut seringkali tidak menukik ke akar persoalan yang
lebih utama, ini disebabkan karena persoalan data yang tidak tersedia sehingga
arah kebijakan pembangunan terkait pencegahan stunting juga menjadi tidak
jelas.
Demikian dikatakan Camat Wanasaba, Saharudin, pada pembukaan acara Rembug Stunting dan Pembentukan Rumah
Desa Sehat (RDS) di Desa Bandok
Kecamatan Wanasaba pada Senin (19/8) minggu lalu di Aula Kantor Desa Bandok.
Jadi tanpa ada data, lanjut
Saharudin, maka arah penanganan yang lebih mendasar pada pencegahan stunting
juga tidak akan jelas, dengan adanya data maka target sasaran akan lebih jelas
dan akan lebih menyelesaikan persoalan mendasarnya “program ini diwajibkan dan
sudah dilaksanakan namun arahnya belum jelas karena kita belum memiliki data
yang ril, jadi yang mana yang mau kita selesaikan lebih dulu, itu tidak jelas”
paparnya.
Data juga menurutnya merupakan
dasar perlakuan atas pelayanan dan layanan yang diberikan, ia mencontohkan
bahwa tidak semua bayi dan balita dapat diperlakukan sama, karena kondisinya
mungkin bisa berbeda-beda, sehingga itulah pentingnya data, “misalnya ada yang
gizi kurang, ada yang gizi cukup, maka perlakuannya berbeda, sehingga kita
butuh data berapa yang gizi kurang berapa yang memiliki kecukapan gizi dan
sebagainya, sehingga pelayanannya lebih tepat” jelasnya
Untuk itu ia berharap kepada
pihak Puskesmas untuk selalu memberikan bimbingan terkait persoalan data, dan
penanganan pencegahan stunting yang lebih tepat sasaran, banyak faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada anak, namun ada faktor-faktor yang
lebih utama dan lebih diprioritaskan untuk ditangani secara intensif, misalnya
terkait persoalan kesehatan ibu dan anak, pemberian makanan bergizi, serta
peningkatan pengetahuan kepada ibu dan megenai pola asuh dan pola pemberian makanan
yang bergizi. “kita berharap pihak puskesmas terus membimbing kita, baik soal
data dan penanganannya” harapnya.
Rembug Stunting yang di gelar di
Aula Kantor Desa Bandok dan difasilitasi oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Wanasaba itu, dihadiri oleh Tim Pendamping P3MD Kecamatan Wanasaba, Ketua dan anggota BPD, perwakilan Karang Taruna,
LKMD, Tokoh Agama dan Masyarakat, Kader Posyandu, PKK, pihak Puskesmas dan
unsur-unsur kelembagaan yang ada di desa Bandok. (Adhi)