Rabu, 12 Juni 2019


Anggota Pokdarwis Bersihkan Sampah
Peran Pokdarwis sangat dibutuhkan dalam pengembangan kepariwisataan suatu daerah, kesadaran masyarakat sangat penting dalam mengembangkan pariwisata, obyek wisata akan terus berkembang jika pengunjung merasa aman, tertib, bersih, sejuk, indah dan ramah, sementara suasana-suasana seperti itu hanya bisa diciptakan oleh peran serta dan kepeduliaan masyarakat setempat.

Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) diwilayah Kelurahan Suryawangi beberapa bulan yang lalu telah terbentuk, kelompok yang didominasi oleh kalang muda ini telah banyak menunjukkan kepeduliaannya terhadap titik-titik destinasi wisata yang ada di Kelurahan Suryawangi khususnya obyek wisata Pantai Pelangonan Lengkok – Timba Lindur, kegiatan yang telah dilakukan oleh Pokdarwis Suryawangi adalah seperti pembersihan sampah setiap sabtu sore dan minggu, penanaman bunga, penataan parkir, inventarisir dan pemanfaatan aset pantai yang telah dibangun oleh pemerintah daerah lombok timur, dan lain-lain.


Menurut ketua Pokdarwis Suryawangi, Saparul Hamdi, bahwa sadar wisata merupakan gambaran partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam membangun iklim yang sejuk bagi tumbuh-kembangnya pariwisata disuatu destinasi atau kawasan, sehingga kesadaran masyarakat sangat penting dalam kepariwisataan sehingga pula harus tetap didorong, dan ditumbuh kembangkan, “kita berharap, bagi anggota pokdarwis yang telah memiliki kepedulian dan kesadaran harus dipertahankan kemudian ditularkan ke yang lain sehingga seluruh kita dapat bersama-sama mengembangkan potensi wisata yang ada di kelurahan suryawangi, kemajuan sektor wisata merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi” paparnya.

Lanjut Ham, begitu ia disapa, wujud dari sadar wisata adalah wujudnya sapta pesona yang merupakan jabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan rumah dalam upaya untuk menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan kembangnya industri pariwisata, melalui perwujudan unsur aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan unsur  kenangan.

Sementara itu, Muliadi selaku Penasihat dalam struktur Pokdarwis yang juga sebagai ketua LPMK Suryawangi, mengatakan bahwa tantangan terberat pokdarwis adalah mewujudkan salah satu unsur Sapta Pesona yaitu Bersih, khusus di pantai Pelangonan Lengkok sampah seolah tak akan pernah enyah dari wajah pantai itu, sehingga Pokdarwis harus benar-benar bertekad kuat dalam memerangi sampah, sampah-sampah tersebut tidak hanya bersumber dari perilaku pengunjung akan tetapi sampah yang sering kali menggunung dibibir pantai Suryawangi merupakan sampah kiriman yang tersalur melalui kokok (sungai) lengkok, “Pokdarwis Suryawangi harus nyatakan perang melawan sampah, dan Pokdarwis harus memiliki semangat dan enrgi jumbo untuk membersihkan kawasan pantai sebagai destinasi utama pariwisata yang bersih” ungkapnya.

Setiap sore sabtu dan minggu anggota pokdarwis terus bergerak membersihkan kawasan wisata sunrise itu, ada yang membawa karung, sabit, parang, bunga-bungaan dan sesekali menghimbau pengunjung agar menjaga kebersihan pantai. (Adhi)


0 komentar:

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts