Singkat memang, namun ia memaknai kehidupan singkat itu
begitu berarti dalam hidupnya.
Kehadirannya hanya memenuhi kewajiban bagi seorang mahasiswi
yang dibalut dengan sebutan KKN.
Ada pertemuan tentu ada perpisahan, tatkala perpisahan itu
tiba Wigisni Zahrah nama lengkapnya, Agis begitu ia disapa, membaca surat
cintanya kepada orang-orang asing yang dianggap sebagai keluarganya.
Pada secarik kertas itu, ia menceritakan tentang dirinya, menceritakan
tentang peristiwa jiwanya, dan tentang orang-orang yang telah merebut bagian
dari hatinya.
Dipertengahan surat itu, suaranya tiba-tiba parau, matanya
menghangat menahan bulir bening yang tak kuasa ia tahan.
Suaranya terdengar mulai tersendat sesekali ada isak yang
tak dapat ia sembunyikan, kerinduan dan kekalutan tercampur aduk dalam
batinnya.
Sambil terus membaca surat itu, sesekali ia menatap dan
menjelajahi satu persatu, wajah orang-orang yang telah banyak andil dalam
penggalan kisah hidupnya yang singkat itu.
Ini adalah isi surat cinta Wigitsni Zahrah :
Polos, kurang pengalaman, Banyak tak tau jalan,
kekanak-kanakan,
Itu semua julukan yg teman-teman dan orang-orang berikan padanya.
Ya...., ia mengakui semua itu benar adanya.
Izinkan saya bercerita sedikit tentang seorang gadis belia yg
lahir didunia tapi tak mengenal dunia kecuali sedikit saja.
Gadis kecil itu selalu dikurung dirumahnya,
Ia tak kenal sapaan tetangga,
Ia tak kenal warga disekitarnya,
Dunianya hanya sebatas rumah dan sekolah.
Suatu ketika ia beranjak dewasa, utk pertamakali ia
berkelana, meninggalkan dunia lamanya.
Untuk pertamakali ia mengenal dunia luar yang ternyata tak
terbatas luasnya.
Untuk pertamakali ia menjalin hubungan dengan banyak orang asing
sebagai keluarga.
Untuk lertamakali ia tegur sapa dengan tetangga,
Untuk lertamakali ia merasakan kehangatan warga,
Ia merasa dunia baru yang begitu berbeda.
Tahukah anda siapa gadis itu?
.... gadis itu tidak lain adalah orang yg tengah bercerita
tepat dihadapan anda.
Untuk pertamakali saya menemukan orang-orang asing seperti keluarga,
Untuk pertamakali saya merasakan hangatnya sapaan tetangga,
Untuk pertamakali saya melihat indahnya senyum ramah warga.
Saya hanya bisa mengatakan terimakasih untuk semua pengalaman yang
begitu berharga,
Saya percaya pengalaman adalah ilmu yang sangat berharga.
Suryawangi dan warganya telah memiliki tempat dihati saya.
Terimakasih mamak Denis telah menjadi ibu selama disini,
Terimakasih Bpk Kepling Pancoran Manis, Bpk Kepling
Pengaluran, Paman Didin, Bpk Sap, yg sudah menjadi ayah bagi kami semua.
Terimakasih kak Ham yg selalu setia mendampingi kami,
Terimakasih warga Suryawangi yg tak bisa saya sebut satu persatu namanya,
Terimakasih telah menerima kami dengan penuh cinta.
Terimakasih, terimakasih untuk semuanya.
Ditulis oleh : Wigistni Zahrah (Peserta KKN Tematik Pariwisata UNRAM 2020)
Ditulis oleh : Wigistni Zahrah (Peserta KKN Tematik Pariwisata UNRAM 2020)
5 komentar:
Kak Adhi.... Maasya'aAllah... ini juga karya kak Adhi...
Kak Adhi.... Maasya'aAllah... ini juga karya kak Adhi...
Menambahkan sj 😄
gua suka
mantappp,,,,,,,
Posting Komentar