Kondang
lantaran menunggang firman Tuhan
Banyak cara
buat meraih ketenaran. Salah satunya dengan memancing emosi penganut sebuah
agama. Politikus asal Belanda, Geert
Wilders, sangat menyadari betapa mudahnya mebakar emosi sebuah kaum ketika
keimanan mereka dilecehkan. Sebab itu, pemimpin Partai Buat Kebebasan ini empat
tahun lalu melansir film dokumenter buatannya berjudul Fitna. Stasiun televisi ABC News melaporkan tayangan
berdurasi 16 menit 48 detik ini memperlihatkan surat al-Anfal ayat ke-60,
potongan klip media, dan guntingan surat kabar memberitakan tindak kekerasan
dilakukan kaum muslim. Surat ini diyakini salah satu perintah berperang bagi
umat Islam. Film pendek ini disutradarai dan ditulis oleh Wilders, tokoh
anti-Islam. Dia mempunyai keyakinan Islam agama penyebar terorisme,
antisemitisme, melakukan kekerasan pada perempuan dan kaum homoseksual. Dia
memandang Alquran memberi petunjuk bagi muslim untuk membenci kelompok tidak
sepaham.
Sebab itu, dia bilang Islam telah menghambat kebebasan di Belanda dan perilaku Nabi Muhammad tidak sesuai moralitas Barat. "Makin banyak Islamisasi berarti berkurangnya kebebasan kita," kata Wilders. Namanya pun kian kondang sebagai tokoh anti-Islam. Lewat film dokumenter berjudul Islam: the untold Story, sejarawan asal Inggris, Tom Holland, menyebut Islam agama buatan. Dia beralasan hanya sedikit bukti tertulis mengenai kehidupan Rasulullah dan Alquran membahas secuil tentang kota suci Makkah. Umat muslim semakin gerah saat situs berbagi video Youtube menayangkan cuplikan film berjudul the Innocence of Muslim. Tayangan ini diunggah oleh akun Sam Bacile, diyakini pembuat film itu. Dokumenteri ini menggambarkan Rasulullah sebagai orang suka gonta-ganti perempuan, homoseksual, dan pedofil. Namun paling menggegerkan ketika Pendeta Terry Jones asal Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, menyerukan buat membakar Alquran.
Rupanya, para pembenci Islam itu sadar mereka bisa kondang dengan menunggang firman Tuhan.
Sebab itu, dia bilang Islam telah menghambat kebebasan di Belanda dan perilaku Nabi Muhammad tidak sesuai moralitas Barat. "Makin banyak Islamisasi berarti berkurangnya kebebasan kita," kata Wilders. Namanya pun kian kondang sebagai tokoh anti-Islam. Lewat film dokumenter berjudul Islam: the untold Story, sejarawan asal Inggris, Tom Holland, menyebut Islam agama buatan. Dia beralasan hanya sedikit bukti tertulis mengenai kehidupan Rasulullah dan Alquran membahas secuil tentang kota suci Makkah. Umat muslim semakin gerah saat situs berbagi video Youtube menayangkan cuplikan film berjudul the Innocence of Muslim. Tayangan ini diunggah oleh akun Sam Bacile, diyakini pembuat film itu. Dokumenteri ini menggambarkan Rasulullah sebagai orang suka gonta-ganti perempuan, homoseksual, dan pedofil. Namun paling menggegerkan ketika Pendeta Terry Jones asal Negara Bagian Florida, Amerika Serikat, menyerukan buat membakar Alquran.
Rupanya, para pembenci Islam itu sadar mereka bisa kondang dengan menunggang firman Tuhan.
Menyelingkuhi kitab suci
Semua agama
mengajarkan kitab suci sebagai panduan menjalankan hidup. Mulai dari melek
hingga mata tertutup. Dari lisan hingga perbuatan. Seperti tercantum dalam
Injil. Pegangan kaum Nasrani ini mewajibkan pengikut Yesus menyebarkan kasih
sayang dan menghindari kekerasan.Alquran yang diagungkan umat muslim sejagat
juga tidak kalah menawan. Salah satu perintah Allah dalam kitab suci itu adalah
salat lima waktu: subuh, zuhur, asar, maghrib, dan isya. Menurut Allah, salat
bisa mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Taurat yang membimbing
kalangan Yahudi mengharmakan minuman beralkohol dan makan daging babi. Semua
itu tentu ada alasan kesehatan sekaligus mengandung kebaikan.
Sayangnya, kini banyak orang
berselingkuh dengan kitab suci. Selingkuh di sini bukan dalam arti bermesraan
atau mencintai ajaran di dalamnya. Yang terjadi malah mereka menyelewengkan
fungsi dan peran kitab suci. Barangkali banyak orang sudah jarang menyentuh apalagi
membaca Alquran, Injil, atau Taurat. Bahkan, ironisnya, dua kitab suci malah
dijadikan sebagai alat pencabut nyawa, seperti terjadi di Kota Halmstad,
Provinsi Halland, Swedia. Seorang ibu di sana tega menggampar bayinya dengan
Alquran hingga tewas, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail awal bulan
ini. Insiden di Kota Cambridge, Inggris tidak kalah mengenaskan. pelakunya juga
seorang ibu. Dia menyumpal mulut anaknya dengan Injil hingga darah dagingnya
itu dijemput malaikat maut. Di Indonesia juga memalukan. Komisi Pemberantasan
Korupsi berhasil menemukan korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
Bahkan, pelakunya ayah dan anak, yakni Zulkarnaen Djabar dan Dendi Prasetya.
Beginilah akibatnya kalau
menyelingkuhi kitab suci.
Sumber : http://www.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar