Selasa, 31 Juli 2012


Dua Kali Enam Puluh Menit

"Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan orang sepertimu?"

Dari jumlah sore yang ku lalui tak jarang aku nikmati dengan duduk bersandar melamun, berpikir tentang banyak hal, sahabat sejatiku tak pernah absen menemani aktifitas-aktifitas konyolku itu, dialah L.A yg kadang berubah wujud jadi RELAX (tergantung suasan kantong aja). Tadi sore suasana melankolis itupun kembali kuperankan dengan sekenario dialog satu arah, ku genggam erat dan kutatap dalam setiap tampilan di wall fesbukku melalui SAMSUNG GT-S5830i Versi Android236 (ku beli 4 bulan yang lalu dengan uang 80% tingkat kehalalannya, hehe....). ku bongkar balik ku acak-acak profilnya dan  ku amati aktifitasnya. Kupandangi lagi foto-foto itu, kuingat lagi kenangan itu, kuingat lagi sosokmu, yang sempat mengisi ruang hampa jiwaku, Andaikan peristiwa tersebut masuk dalam salah satu adegan film india, mungkin akan di hiasi lagu Kuch Kuch Hotahe ( Lok ga’ salah judulnya gitu) yang akan membuatku merinding.

Awalnya, matamu dan senyummu ku anggap biasa-biasa saja. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku ketika itu. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan dua kali enam puluh menit malam itu, tanpa tahu bahwa cinta diam-diam menyergap dan menyeringai santai dibalik bisingnya suasana itu. Kita saling bercanda, tertawa oleh gelagat humorisku, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi bilik kiri hatiku yang nyaris tak diisi oleh seseorang yang spesial.
Aku sangat ingin menjadi bagian dalam setiap denyut jantungnya, aku ingin ikut berhembus saat helaan nafasnya. Asaku sering kali melambung tinggi tanpa sadar aku siapa. Tapi berdosakah bila aku mencintai dan menyayanginya, apakah mungkin harapku menjelma dalam nyata, Ach......terlalu berhayal kali.

Diam-diam aku senang menulis tentangmu, menghela napas panjang  tanpa sebab sambil terus meraba keyboard Laptopku. Tanpa kesengajaan, kau hadir dalam mimpiku, tersenyum menatapku dalam, kau sapa aku dengan ramah, sesuatu yang belum tentu kutemukan dalam dunia nyata saat aku terbangun nanti. Setiap jeda waktu kau selalu menyelinap hadir membantai dan menghancurkan upayaku untuk melupakanmu segera. Karna bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan orang seperti mu.

·         Dariku yang jauh dari harapanmu.



0 komentar:

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts