Sabtu, 07 September 2019

Camat Wanasaba (Saharudin, S. STP. MM) Saat Membuka Sosialisasi Penanganan Stunting Menuju Desa Sehat Dan Ramah Anak (Kades Mamben Baru-Lukman, S.PdI dan Narasumber)

Wanasaba : Percepatan konvergensi pencegahan stunting merupakan program nasional, mulai dari pemerintah daerah provinsi hingga pemerintah daerah kabupaten didorong ututuk dapat melaksanakan berbagai kegiatan program pembangunan yang mengarah kepada pencegahan stunting termasuk dipemerintahan tingkat desa, ditingkat desa bahkan dimandatkan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) harus terpenuhi untuk pencegahan stunting.
Desa Mamben Baru merupakan salah satu desa yang menunjukan komitmennya dalam upaya pencegahan stunting, tidak semua desa dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik, pemerintah desa mamben baru serius dalam penanganan program ini, demikian dikatakan Saharaudin camat wanasaba pada pembukaan acara Sosialisasi Kesehatan Tentang Penanganan Stunting Menuju Desa Sehat Dan Ramah Anak, pada senin (26/8) minggu lalu di Kantor Desa Mamben Baru Kecamatan Wanasaba.
Pencegahan stunting, lanjut Saharudin, merupakan investasi masa depan, investasi jangka panjang, karena program kegiatan pencegahan stunting adalah program pembentukan generasi sejak dari kandungan hingga umur dua tahun atau yang lebih dikenal dengan 1000 HPK (seibu hari pertama kehidupan), program ini adalah upaya agar generasi kedepan tidak stunting yang artinya tidak gagal tumbuh atau bertubuh pendek dan tidak memiliki keterlambatan berpikir, namun penanganannya meliputi berbagai aspek, mulai dari kesehatan ibu hamil, penanganan balita di posyandu, prilaku masyarakat hingga soal sanitasi.
Sementara itu, Lukman Kades Mamben Baru dalam sambutannya mengajak semua komponen masyarakat untuk terlibat ambil bagian dalam penanganan pencegahan stunting, karena menurutnya bahwa pencegahan stunting tidak dapat dilaksanakan oleh pihak Puskesmas dan pemerintah desa saja, namun harus melibatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat yang ada. “kami dari pemerintah desa tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh keterlibatan masyarakat, kami butuh dukungan semua pihak, mari kita bekerjasama agar program dan kegiatan yang kita laksanakan ini dapat berhasil sesuai dengan harapan kita bersama” serunya.
Ditempat yang sama, salah satu Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) kecamatan wanasaba, Nani Mulyana, mengamini apa yang diungkapkan camat wanasaba, bahwa Desa Mamben Baru merupakan desa yang betul-betul menunjukkan keseriusannya melaksanakan program pencegahan stunting, “kalau didesa lain kegiatan seperti ini rata-rata setengah hari selesai, tapi disini hampir satu hari dari pagi sampai sore, dan di desa lain narasumbernya dari puskesmas, sedangkan disini nara sumbernya merupakan orang-orang yang ahli dibidangnya di tingkat kabupaten bahkan provinsi” jelasnya.
Pada acara Sosialisasi Kesehatan Tentang Penanganan Stunting Menuju Desa Sehat Dan Ramah Anak yang dirangkai dengan acara Rembug Stunting dan Pembentukan Rumah Desa Sehat (RDS) itu di hadiri oleh Dr. Fathurrahman ahli Stunting yang juga merupakan Kabag Kesra Setda Kab. Lotim, Lalu Yulchaidir, M.Psi Ketua HIPSI NTB yang juga Direktur Komunitas Parenting Lombok, Lalu Mawardi, M.Kes Bidang Gizi dari Dinkes Lotim, serta Usman Mecca, S.St.Ft ahli fisioterafi dari Dinas P3AKB Lotim selaku narasumber, turut hadir Tim Pendamping P3MD, Tim Pelaksana Inovasi Desa, pihak Puskesmas kecamatan wanasaba, BPD, LKMD, Karang Taruna, seluruh kader Posyandu dan PKK serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Mamben Baru Kecamatan Wanasaba. (Adhi)


0 komentar:

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts

Blog Archive