Kamis, 12 September 2019


Kisah cinta Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie seolah jadi panutan. Kesetiaan, kesabaran, dan keromantisan Habibie membuat kagum. Tidak heran, kisah cintanya dengan sang istri, Ainun Habibie, diabadikan dalam sebuah film berjudul "Habibie dan Ainun".
Dalam wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab, bekerja sama dengan IDN Times, Habibie yang akrab disapa Eyang menjawab pertanyaan pembaca IDN Times seputar cinta, patah hati, dan pengabdi mantan.

1. Kalau sudah ketemu jodoh, gak punya apa-apa gak soal


Saat sesi pertama, Najwa membacakan pertanyaan pembaca IDN Times yang menanyakan pada Habibie, apakah menikah dulu atau mapan dulu sebelum nikah.
Dengan tegas, Habibie menjawab, jika sudah bertemu jodoh tidak masalah kalau tidak punya apa-apa.
"Pokoknya kalau sudah ketemu jodohnya gak punya apa apa gak soal. Kita bisa menjadi mapan jika bekerja sama dan transparan antara suami dan istri, saya alami sendiri," ungkap Habibie.

2. Kalau dia dilahirkan untuk saya, tidak perlu jungkir balik saya dapat

Bahkan, Habibie menceritakan, saat bertemu Ainun dia langsung menanyakan apakah Ainun sudah punya pacar, sebab banyak pria yang naksir, ada yang lebih ganteng dan kaya dari dia.
"Bahkan ada teman yang ingatkan, kamu sok-sokan dekati Ainun, kamu anak janda, bapaknya meninggal, kamu ke sini saja naik becak. Saya jawab, kalau dia dilahirkan untuk saya, tidak perlu jungkir balik saya dapat," ungkap Habibie mengenang kisahnya.

3. Saat saya nikah, saya tidak punya apa-apa


Habibie juga mengisahkan perjalanan hidupnya saat bertemu Ainun, selang 24 jam mendarat dari Eropa.
"Waktu Lebaran kan banyak orang, saya tanya, di antara mereka yang dekat kamu siapa, Ainun menjawab tidak ada, lalu saya pegang tangannya. Jadi saran saya bertindak, selama tiga bulan saya ketemu, jatuh cinta, lamar, dan tinggal di luar negeri. Saya tidak punya apa-apa," ujar Habibie.

4. Jadikan saya suamimu yang kau idam-idamkan


Kemudian, Habibie mengungkapkan, awal menikah dia bertanya sama Ainun, apakah Ainun akan berkarier dan Habibie di rumah, atau sebaliknya Habibie yang berkarier, sebab Habibie tahu Ainun lebih pintar dari dia.
Dua bulan kemudian, Ainun menjawab akan menjaga anak-anak karena dia yang mengandung.
"Saya bilang ke Ainun, jadikan saya suamimu yang kau idam-idamkan dan saya akan berusaha. Berilah kesempatan kepada saya menjadikan kamu istri yang ku idam-idamkan, untuk itu antara kamu dan saya tidak ada rahasia, masa lalu milikmu masa depan milik kita bersama," cerita Habibie.

5. Mantan itu bukan jodoh, kalau jodoh tidak jadi mantan

Di akhir sesi, Habibie menjawab pertanyaan seorang nitizen di akun media sosial Najwa Shihab, yang menanyakan cara agar bisa move on dan tidak menjadi pengabdi mantan.
"Kompensasikan ke pekerjaan lebih kreatif lagi, pokoknya fokus ke pekerjaan sampai bertemu jodoh. Mantan itu bukan jodoh, kalau jodoh tidak jadi mantan," ucap Habibie.


Sumber : https://today.line.me/id/pc/article/5+Pelajaran+Cinta+dari+Habibie.


0 komentar:

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts

Blog Archive