Sabtu, 07 September 2019

Harmain (Kades Bebidas) Saat Membuka Rembug Stunting dan Pembentukan Rumah Desa Sehat (RDS)


Wanasaba – Penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama karena persoalan stunting adalah persoalan masadepan generasi yang akan datang, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah mengintruksikan bahwa penanganan pencegahan stunting merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan, sehingga desa harus menganggarkan minimal duapuluh persen (20%) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) nya untuk penanganan pencegahan stunting, bahkan Pemerintah Daerah Lombok Timur menjanjikan umroh bagi para kepala desa yang mampu menekan angka stunting.
Demikian dikatakan Kepala Desa Bebidas saat membuka acara Rembug Stunting dan Pembentukan Rumah Desa Sehat (RDS) di aula kantor Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba pada Selasa (3/9) minggu lalu. Sambung Harmain, kepala desa Bebidas, Bupati Lombok Timur menjanjikan umroh kepada para kepala desa yang mampu menekan angka stunting merupakan penyemangat dan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan stunting. “Umroh bagi kepala desa adalah penyemangat, namun bukan soal hadiah umroh, ini merupakan bentuk keseriusan, dan kita harus benar-benar laksanakan karena merupakan tanggung jawab kita bersama, karena menyangkut masadepan generasi kita” jelasnya  dihadapan para kader posyandu dan peserta rembug lainnya.
Pencegahan stunting ini, lanjut Harmain, harus benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak melalui bidang dan fungsi masing-masing, terutama para kader posyandu, karena sasaran utama pencegahan stunting adalah mulai dari ibu hamil hingga balita, dan kader posyandulah yang paling dekat dan banyak bersentuhan terkait dengan ibu hamil dan balita. Kades bebidas menghimbau kepada para kader agar terus memantau, melakukan pembinaan serta meng-update data-data agar penanganan stunting benar-benar terlaksana dan tepat sasaran oleh pemerintah desa, bahkan kades harmain menjanjikan reward bagi kader yang benar-benar dan sunguh-sungguh melaksakan tugasnya dalam upaya pencegahan stunting. “kader yang sungguh-sungguh membantu kita akan kita berikan penghargaan nantinya” janji Harmain.
Lebih jauh, Kepala Desa Bebidas mengaku bahwa isentif dan biaya oprasional para kader posyandu tetap dianggarkan dan kedepan akan ditingkatkan, namun ia mengingatkan bahwa  seberapapun besaran insentif dan biaya oprasional akan selalu dirasa kurang oleh para kader jika para kader tidak ikhlas dan sungguh-sungguh bekerja membantu masyarakat,”sebenarnya jika kita ikhlas bekerja seberapupun yang kita dapat tidak akan jadi masalah, tapi bekerjalah dengan sebaik-baiknya membantu kita dan masyarakat, kita akan tingkatkan biaya-biaya yang akan diperlukan” ungkapnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Bahtiar Ripai dari Pendamping Desa Pemberdayaan P3MD selaku fasilitator dalam rembug stunting tersebut menyebutkan bahwa penanganan stunting merupakan aksi nasional  yang menekankan pada  kegiatan konvergensi baik ditingkat nasional daerah dan desa untuk memprioritaskan  kegiatan intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada 1000 hari pertama kehidupan hingga sampai usia enam tahun, “penyebab stunting itu daiantaranya faktor kekurangan gizi, kurangnya akses makanan bergizi, kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga, pola pengasuhan, pola pemberian makanan, sanitasi dan air bersih, sehingga penanganannya mulai dari posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga Keluarga dan atau Komunitas”  papar Bahtiar.
Pelaksanaan rembug stunting ini dihadiri oleh Tim Pendamping P3MD, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamtan Wanasaba, pihak Puskesmas, unsur dari DP3AKB/PLKB, Kader PKK dan beberapa perwakilan  lembaga desa lainnya. (adhi)


0 komentar:

Tuaq Adhi

Aku hanya menulis ketika ada bisikan hati. Aku tak akan menulis jika terpaksa apalagi dipaksa. Karena Menulis itu kerja pikiran, yang keluar dari hati. Jika tanpa berpadu keduanya, Hanya umpatan dan caci maki.

Utama

Cari Disini

Adhi. Diberdayakan oleh Blogger.

Ucapan

TERIMAKASIH TELAH BERKUNGJUNG DI Senandung Anak Desa

Translate

Kutipan

Semua manusia memliki potensi utk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yg benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikirn yg mengklaim sbg benar secara mutlak, dan yg lain berarti salah secara mutlak, adlh pemikiran yg bertentangan dgn kemanusiaan dan keTuhanan.

Note

Tidak ada satupun peradaban yang terlahir di bumi ini tanpa proses hijrah, Harimau yang terkenal sebagai raja rimba akan tetap dalam kelaparan kalau dia tidak meninggalkan sarangnya untuk mencari makan, keindahan sayap kupu-kupu akan menjadi keindahan pribadi tanpa bisa di nikmati orang kalau dia tidak meninggalkan kepompongnya, begitu juga halnya dengan manusia dia tidak akan mernjadi manusia paripurna kalau dia tidak meninggalkan kampung halamannya untuk menggali ilmu ilahi.

Popular Posts

Blog Archive